Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI, Muhammad Nasir membuka peluang riset terhadap "unplasticized poly vynil chloride" (UPVC) yang cocok untuk pembuatan rumah tahan gempa. "Yang namanya berbahan UPVC jauh lebih tahan gempa dari pada tembok. Itu sudah pasti,"
Sebagai suatu material turunan plastik, UPVC yang biasanya digunakan untuk produk kusen pintu dan jendela sebagai pengganti bahan baku kayu masih terhitung langka di Indonesia.
Dengan berbagai kelebihannya, Nasir mendorong riset pengembangan UPVC untuk pembuatan rumah tahan gempa, mengingat Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan bencana gempa bumi.
Pengembangan rumah tahan gempa sangat penting, kata dia, terutama di daerah "ring of fire" di Indonesia yang masuk lingkaran api Pasifik sehingga sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi.
"Pembangunan selama ini biasanya untuk kusen, papan, semuanya kan tergantung pada kayu. Kalau kayu dipotong merusak lingkungan. Bagaimana kayu supaya tidak dipotong, tetapi pembangunan jalan terus," katanya.
Kehadiran UPVC sebagai pengganti kayu, kata dia, sangat penting yang tentunya perlu diikuti dengan inovasi-inovasi ke depan agar produk UPVC bisa menjadi kebutuhan utama untuk material bangunan. (jateng.antaranews).